Setiap hari kau melangkah,
Untuk mendidik anak bangsa,
Sedikit helaan nafas lelah tidak pernah engkau hembuskan,
Hanya untuk melihat satu perkara,
Anak didikmu berjaya suatu masa,
Sentiasa berusaha dan berusaha,
Walau diri semakin dimamah usia,
Untuk mengajak anak-anak mu ini,
Taat dan patuh suruhan illahi,
Agar dirimu, juga anak-anakmu,
Selamat di dunia juga akhirat nanti,
Engkau seorang murabbi,
Tidak pernah jemu dek kenakalan kami,
Walau fikiran kami melayang jauh pergi,
Tatkala engkau sedang berada di depan,
Mencurahkan ilmu hanya untuk masa depan kami,
Engkau masih tersenyum....
Senyuman yang tersirat seribu makna,
Senyuman yang tiada tanda-tanda penyesalan,
Senyuman yang penuh dengan kepuasan,
Sentiasa tersenyum melihat anak-anakmu ini,
Kini kita bersua lagi,
Walau wajah mu dimamah usia,
Rambut mu semakin memutih,
Senyuman yang dulu kau lemparkan kepadaku,
Masih tetap sama,
Senyuman yang seringkali membuatku gembira,
Senyuman yang jauh dari perasaan kecewa,
Enkaulah guruku,
Engkaulah murabbiku.....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
acehhh lon
ReplyDelete